7 Keajaiban: Mengintip Data Center Terbesar di Dunia

Posted on

7 Keajaiban: Mengintip Data Center Terbesar di Dunia

Pusat data dengan skala yang belum pernah ada sebelumnya, menampung ratusan ribu bahkan jutaan server, menjadi fondasi penting bagi ekonomi digital global. Fasilitas raksasa ini, yang sering tersebar di area seluas lapangan sepak bola, menopang layanan online yang kita andalkan setiap hari, mulai dari streaming video dan media sosial hingga transaksi keuangan dan penelitian ilmiah.

Keberadaan pusat data terbesar di dunia sangat krusial karena beberapa faktor. Pertama, mereka menyediakan kapasitas komputasi dan penyimpanan data yang sangat besar untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dari pengguna internet dan bisnis di seluruh dunia. Kedua, lokasi strategis dan infrastruktur canggih mereka memastikan keandalan dan kecepatan akses data, yang sangat penting untuk aplikasi yang sensitif terhadap latensi seperti streaming langsung dan perdagangan algoritmik. Ketiga, pusat data ini sering kali menjadi pusat inovasi teknologi, mendorong kemajuan dalam efisiensi energi, pendinginan, dan keamanan siber.

Artikel ini akan mengeksplorasi lebih lanjut tentang dunia pusat data terbesar, mengungkap teknologi di baliknya, dampaknya terhadap lingkungan, dan tantangan yang dihadapinya di masa depan.

Data Center Terbesar di Dunia

Menjelajahi lanskap digital global berarti memahami kekuatan pendorongnya: data center terbesar di dunia. Ukurannya yang mengesankan tercermin dalam berbagai aspek, mulai dari jejak fisik hingga dampak teknologinya.

  • Lokasi Strategis
  • Skala Luas
  • Kapasitas Server Masif
  • Konsumsi Energi yang Signifikan
  • Teknologi Pendinginan Canggih
  • Keamanan Data yang Ketat
  • Redundansi dan Keandalan
  • Konektivitas Jaringan Global
  • Dampak Ekonomi dan Lingkungan

Bayangkan sebuah fasilitas seluas ratusan ribu meter persegi, menampung jutaan server yang bekerja tanpa henti. Data center raksasa ini, sering terletak di dekat sumber energi terbarukan dan jalur koneksi internet utama, merupakan bukti nyata dari kebutuhan data yang terus meningkat. Dari keamanan siber yang canggih hingga upaya keberlanjutan, setiap aspek dirancang untuk memastikan kelancaran operasi dan keandalan dalam skala global.

Lokasi Strategis


Lokasi Strategis, Teknologi

Pemilihan lokasi strategis merupakan elemen krusial dalam membangun dan mengoperasikan data center terbesar di dunia. Keputusan ini didasarkan pada serangkaian faktor yang secara langsung memengaruhi efisiensi, keandalan, dan profitabilitas data center itu sendiri.

  • Akses terhadap Sumber Daya Energi

    Data center membutuhkan pasokan energi yang sangat besar dan stabil. Lokasi yang dekat dengan pembangkit listrik, terutama energi terbarukan seperti hidroelektrik atau tenaga surya, menjadi sangat strategis. Hal ini tidak hanya memastikan kelancaran operasional, tetapi juga dapat mengurangi jejak karbon dan biaya operasional. Contohnya, pusat data Google di Hamina, Finlandia, memanfaatkan air laut dingin dari Teluk Finlandia untuk mendinginkan server mereka secara efisien.

  • Konektivitas Jaringan

    Data center harus terhubung dengan jaringan internet global melalui jalur koneksi berkecepatan tinggi. Lokasi yang dekat dengan titik pertukaran internet utama dan memiliki infrastruktur telekomunikasi yang canggih akan meminimalkan latensi dan memastikan kelancaran arus data. Contohnya, banyak data center besar berlokasi di Ashburn, Virginia, karena kedekatannya dengan infrastruktur internet tulang punggung Amerika Serikat.

  • Ketahanan terhadap Bencana Alam

    Meminimalisir risiko akibat bencana alam merupakan pertimbangan penting. Lokasi yang minim risiko gempa bumi, banjir, badai, dan bencana alam lainnya akan meningkatkan keandalan data center. Lokasi di daerah dengan iklim yang relatif stabil juga dapat mengurangi biaya pendinginan. Contohnya, data center Facebook di Lule, Swedia, dibangun di daerah dengan iklim dingin untuk memanfaatkan udara dingin alami.

  • Faktor Ekonomi dan Regulasi

    Lokasi dengan kebijakan pemerintah yang mendukung, insentif pajak yang menarik, dan ketersediaan tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi menjadi daya tarik tersendiri. Kemudahan akses transportasi dan infrastruktur pendukung lainnya juga turut berperan dalam keputusan strategis ini.

Dalam industri data center, lokasi strategis bukan sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Ketersediaan energi, koneksi internet, ketahanan terhadap bencana, dan iklim ekonomi yang menguntungkan, seluruhnya bersinergi untuk menciptakan pusat data yang efisien, andal, dan berdaya saing di era digital ini.

Skala Luas


Skala Luas, Teknologi

Membayangkan skala data center terbesar di dunia seperti membayangkan sebuah kota di dalam bangunan. Luasnya tak hanya mencakup jutaan server, namun juga seluruh ekosistem yang mendukungnya. Bayangkan saja luasnya lahan, besarnya infrastruktur, dan kompleksitas jaringan yang dibutuhkan untuk memastikan kelancaran operasinya. Skala inilah yang memungkinkan data center memproses data dalam jumlah yang tak terbayangkan, mendukung kebutuhan digital dunia.

  • Luas Area

    Luas data center terbesar dunia bisa mencapai ratusan ribu meter persegi, setara dengan ratusan lapangan sepak bola. Sebagai contoh, data center milik China Telecom di Hohhot, Inner Mongolia, diklaim sebagai yang terbesar di dunia dengan luas lebih dari 10 juta meter persegi. Luas ini dibutuhkan untuk menampung jutaan server, sistem pendingin raksasa, dan infrastruktur pendukung lainnya.

  • Kapasitas Penyimpanan Data

    Skala data center juga tercermin dari kapasitas penyimpanan datanya yang mencapai exabytes bahkan zettabytes. Bayangkan saja, satu zettabyte setara dengan satu triliun gigabyte! Kapasitas raksasa ini menampung data dari berbagai sumber, mulai dari media sosial dan streaming video hingga riset ilmiah dan kecerdasan buatan.

  • Konsumsi Energi

    Tak hanya luas dan kapasitasnya, konsumsi energi data center terbesar di dunia juga luar biasa besar. Beberapa data center bahkan mengkonsumsi energi setara dengan kota kecil, mencapai ratusan megawatt. Efisiensi energi menjadi fokus utama dalam desain dan operasional data center modern untuk meminimalkan dampak lingkungan.

  • Kompleksitas Infrastruktur

    Skala luas data center juga tercermin dalam kompleksitas infrastrukturnya. Sistem pendingin canggih, jaringan listrik yang andal, dan sistem keamanan berlapis hanyalah sebagian kecil dari elemen yang saling terhubung untuk memastikan kelancaran operasi dan keamanan data.

Skala luas adalah karakteristik utama yang membedakan “data center terbesar di dunia” dengan pusat data konvensional. Memahami skala ini berarti memahami kompleksitas dan kecanggihan teknologi yang bekerja di balik layar untuk memenuhi kebutuhan data dunia yang terus berkembang.

Kapasitas Server Masif


Kapasitas Server Masif, Teknologi

Di balik dinding-dinding megah “data center terbesar di dunia” tersembunyi lautan server yang bekerja tanpa henti. Jumlahnya fantastis, mencapai jutaan unit dalam satu fasilitas. Kapasitas server masif inilah yang menjadi jantung dari data center, layaknya jutaan otak yang memproses informasi tanpa henti. Tanpa kapasitas ini, mustahil bagi data center untuk menangani kebutuhan komputasi dan penyimpanan data dunia modern yang begitu besar.

Sebagai gambaran, bayangkan saja jutaan pengguna mengakses layanan streaming video secara bersamaan. Setiap streaming membutuhkan daya komputasi yang besar untuk mengirimkan data video berkualitas tinggi secara real-time. Di sinilah peran krusial kapasitas server masif. Setiap server bekerja selaras, memproses dan mengirimkan data dengan kecepatan tinggi, memastikan pengalaman streaming yang lancar bagi jutaan pengguna di seluruh dunia.

Kapasitas server masif juga menjadi pondasi bagi perkembangan teknologi revolusioner seperti kecerdasan buatan (AI). Algoritma AI membutuhkan data dalam jumlah yang sangat besar untuk belajar dan berkembang. Data center dengan kapasitas server masif menyediakan infrastruktur yang memungkinkan para peneliti dan pengembang melatih model AI yang semakin canggih, membuka pintu bagi inovasi di berbagai bidang, mulai dari kesehatan hingga transportasi.

Memahami keterkaitan erat antara kapasitas server masif dan “data center terbesar di dunia” membuka mata kita terhadap skala dan kompleksitas dunia digital modern. Di balik setiap klik, setiap streaming, dan setiap interaksi online, terdapat jutaan server yang bekerja tanpa lelah untuk menghidupkan pengalaman digital kita.

Konsumsi Energi yang Signifikan


Konsumsi Energi Yang Signifikan, Teknologi

Operasional data center terbesar di dunia tak ubahnya orkestra teknologi yang megah, namun di balik kemegahannya, terdapat kebutuhan energi yang kolosal. Jutaan server, sistem pendingin raksasa, dan jaringan infrastruktur pendukung, semuanya membutuhkan pasokan energi yang besar dan stabil. Bayangkan saja, data center terbesar dapat mengkonsumsi energi setara dengan kota kecil, mencapai ratusan megawatt!

Salah satu faktor utama yang mendorong konsumsi energi yang besar adalah panas. Server, saat memproses data dalam jumlah besar, menghasilkan panas yang signifikan. Untuk menjaga suhu operasional yang optimal dan mencegah kerusakan hardware, sistem pendingin canggih bekerja tanpa henti. Sistem pendingin ini, mulai dari pendingin udara hingga teknologi pendingin cair, membutuhkan energi yang sangat besar.

Kesadaran akan dampak lingkungan dari konsumsi energi yang tinggi mendorong industri data center untuk mencari solusi inovatif. Efisiensi energi kini menjadi fokus utama, baik dalam desain infrastruktur maupun operasional data center. Pemanfaatan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, mulai banyak diterapkan. Desain bangunan yang hemat energi dan teknologi pendingin yang lebih efisien juga terus dikembangkan. Upaya-upaya ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga menekan biaya operasional data center.

Teknologi Pendinginan Canggih


Teknologi Pendinginan Canggih, Teknologi

Di balik kinerja tinggi data center terbesar di dunia, tersembunyi pahlawan tak terlihat: teknologi pendinginan canggih. Bayangkan saja, jutaan server yang bekerja tanpa henti menghasilkan panas yang luar biasa. Tanpa sistem pendinginan yang mumpuni, data center berisiko mengalami downtime dan kerusakan hardware yang fatal. Inilah mengapa teknologi pendinginan canggih bukan sekadar pelengkap, melainkan elemen esensial dalam desain dan operasional “data center terbesar di dunia”.

Berbagai inovasi teknologi dikerahkan untuk mendinginkan “otak” digital ini. Pendingin udara tradisional, meskipun masih digunakan, telah disempurnakan dengan sistem kontrol cerdas dan desain hemat energi. Teknologi pendingin cair, yang jauh lebih efisien dalam menyerap panas, juga semakin populer. Beberapa data center bahkan memanfaatkan sumber daya alam seperti udara dingin atau air laut untuk mendinginkan server mereka secara alami, seperti yang diterapkan di pusat data Facebook di Lule, Swedia.

Teknologi pendinginan canggih tidak hanya memastikan kelancaran operasional data center tetapi juga berperan penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Sistem pendingin yang efisien dapat menekan konsumsi energi secara signifikan, mengurangi jejak karbon, dan meminimalisir dampak terhadap perubahan iklim. Inovasi di bidang ini terus berlanjut, didorong oleh tuntutan untuk menciptakan data center yang lebih ramah lingkungan tanpa mengorbankan performa.

Keamanan Data yang Ketat


Keamanan Data Yang Ketat, Teknologi

Data center terbesar di dunia bukan sekadar gudang server raksasa; mereka adalah benteng digital yang melindungi informasi paling berharga di dunia. Bayangkan lautan data penting – mulai dari rahasia perusahaan hingga data pribadi miliaran pengguna – semuanya tersimpan dalam server-server canggih. Di sinilah “Keamanan Data yang Ketat” bertransformasi dari konsep abstrak menjadi keharusan operasional, jaminan bagi para pengguna dan pondasi kepercayaan di era digital.

Berbagai lapisan keamanan, bak perisai berteknologi tinggi, melindungi data center dari berbagai ancaman. Akses fisik yang super ketat, lengkap dengan sistem pengawasan biometrik dan penjagaan keamanan berlapis, memastikan hanya personel terotorisasi yang dapat mendekati server. Di dunia maya, sistem keamanan siber canggih bekerja tanpa henti, menangkal serangan siber, mendeteksi penyusupan, dan melindungi data dari akses ilegal. Contoh nyata ketatnya sistem keamanan ini terlihat pada penggunaan enkripsi data tingkat militer, yang membuat data tak terbaca bahkan jika jatuh ke tangan yang salah.

“Keamanan Data yang Ketat” bukan sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan bagi data center terbesar di dunia. Kegagalan dalam menjaga keamanan data bukan hanya berarti kerugian finansial, tetapi juga rusaknya reputasi dan hilangnya kepercayaan publik. Dalam dunia yang semakin bergantung pada data, investasi besar dalam sistem keamanan canggih adalah bukti nyata komitmen data center untuk melindungi aset digital paling berharga – data kita.

Redundansi dan Keandalan


Redundansi Dan Keandalan, Teknologi

Dalam dunia yang bergantung pada aksesibilitas data tanpa henti, “data center terbesar di dunia” memikul tanggung jawab besar untuk tetap aktif dan responsif setiap saat. Di sinilah konsep “Redundansi dan Keandalan” menjadi krusial, layaknya sebuah orkestra yang terus memainkan simfoni data tanpa henti, bahkan ketika satu instrumen mengalami masalah.

Redundansi, dalam konteks ini, berarti duplikasi sistem-sistem penting. Bayangkan server cadangan, koneksi internet ganda, bahkan catu daya listrik yang berlapis. Jika satu sistem mengalami kegagalan, sistem cadangan akan langsung mengambil alih, memastikan kelangsungan operasional tanpa gangguan berarti. Keandalan, di sisi lain, adalah hasil dari desain dan operasional yang cermat, penggunaan teknologi terbaik, dan pemeliharaan yang ketat.

Contoh nyata peran penting “Redundansi dan Keandalan” dapat dilihat pada data center Google di Council Bluffs, Iowa. Fasilitas ini dirancang untuk tahan terhadap bencana alam seperti tornado, lengkap dengan catu daya cadangan dan sistem pendingin redundan. Artinya, bahkan jika terjadi pemadaman listrik atau bencana alam, data center ini tetap dapat beroperasi, menjaga layanan Google seperti Gmail dan YouTube tetap aktif.

Memahami keterkaitan erat antara “Redundansi dan Keandalan” dan “data center terbesar di dunia” memberikan apresiasi baru terhadap kompleksitas dan pentingnya infrastruktur digital modern. Di balik setiap email yang terkirim, setiap video yang diputar, terdapat sistem-sistem canggih yang bekerja tanpa lelah, memastikan aksesibilitas data yang kita andalkan setiap harinya.

Konektivitas Jaringan Global


Konektivitas Jaringan Global, Teknologi

Membayangkan “data center terbesar di dunia” tanpa “Konektivitas Jaringan Global” ibarat panggung megah tanpa penampil – potensi yang terpendam, kekuatan yang belum termanfaatkan. Data center raksasa ini, dengan jutaan servernya, dirancang untuk berbagi informasi, mendukung aplikasi global, dan menghubungkan dunia. Di sinilah peran krusial “Konektivitas Jaringan Global” menghubungkan kekuatan data center dengan panggung dunia.

Jaringan kabel fiber optik bawah laut dan jaringan terestrial berkecepatan tinggi menjadi jembatan digital, memungkinkan data mengalir dengan kecepatan cahaya melintasi benua. Bayangkan, ketika Anda mengunggah foto di Jakarta, data tersebut dapat diakses dalam sekejap mata oleh teman di London, berkat jaringan global yang menghubungkan perangkat Anda dengan data center di seluruh dunia. Kecepatan dan keandalan koneksi ini menjadi kunci utama, memastikan kelancaran streaming video, transaksi finansial global, dan komunikasi real-time tanpa hambatan.

Sebagai contoh konkret, Equinix, salah satu penyedia data center terbesar di dunia, mengoperasikan lebih dari 240 data center yang tersebar di berbagai benua. Konektivitas antar data center ini, yang didukung oleh jaringan global berkecepatan tinggi, memungkinkan perusahaan multinasional untuk mengakses data dan aplikasi mereka secara real-time, di mana pun mereka beroperasi. Dalam dunia yang semakin terhubung, “Konektivitas Jaringan Global” bukan sekadar fitur tambahan, melainkan tulang punggung yang menopang operasional “data center terbesar di dunia” dan ekonomi digital global.

Dampak Ekonomi dan Lingkungan


Dampak Ekonomi Dan Lingkungan, Teknologi

Keberadaan “data center terbesar di dunia”, layaknya magnet raksasa, menarik arus investasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong inovasi teknologi. Efek domino ini, dari konstruksi hingga operasional, memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian lokal dan global. Namun, di balik gemerlap kemajuan ekonomi, muncul pula tanggung jawab besar terhadap keberlanjutan lingkungan. Konsumsi energi yang besar, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan jejak karbon yang signifikan, menimbulkan pertanyaan penting tentang harmonisasi antara kemajuan teknologi dan pelestarian lingkungan.

Di Islandia, contoh menarik tersaji bagaimana “data center terbesar di dunia” dapat bersinergi dengan alam. Iklim yang dingin dan energi terbarukan melimpah, menjadi daya tarik bagi perusahaan teknologi global untuk membangun data center dengan jejak karbon minimal. Inisiatif ini tidak hanya memangkas biaya operasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan, mendemonstrasikan potensi ekonomi hijau yang menjanjikan. Namun, pertanyaan tentang penggunaan lahan, pengelolaan limbah elektronik, dan dampak terhadap ekosistem lokal tetap menjadi pertimbangan penting.

“Data center terbesar di dunia”, ibarat pedang bermata dua, menawarkan peluang ekonomi besar sekaligus tantangan lingkungan yang kompleks. Menyeimbangkan kedua aspek ini, melalui inovasi teknologi ramah lingkungan, kebijakan energi berkelanjutan, dan tanggung jawab perusahaan, menjadi kunci untuk mewujudkan masa depan digital yang berkelanjutan, di mana kemajuan teknologi berjalan seiring dengan pelestarian bumi untuk generasi mendatang.

Data Center Terbesar di Dunia

Rasa ingin tahu tentang raksasa teknologi yang menggerakkan dunia digital ini? Berikut jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum seputar “data center terbesar di dunia”.

Pertanyaan 1: Seberapa besar sebenarnya “data center terbesar di dunia”?

Ukurannya sulit dibayangkan! Bayangkan ratusan ribu, bahkan jutaan, server berjejer dalam bangunan seluas puluhan lapangan sepak bola.

Pertanyaan 2: Apa saja yang disimpan di dalam “data center terbesar di dunia”?

Singkatnya, hampir semua hal yang ada di internet! Mulai dari email dan foto hingga film dan musik, bahkan data penelitian ilmiah dan informasi rahasia perusahaan.

Pertanyaan 3: Mengapa lokasi “data center terbesar di dunia” terkesan strategis?

Lokasinya dipilih berdasarkan faktor-faktor krusial seperti akses energi terbarukan, koneksi internet berkecepatan tinggi, dan ketahanan terhadap bencana alam.

Pertanyaan 4: Bagaimana “data center terbesar di dunia” mengatasi kebutuhan energi yang sangat besar?

Efisiensi energi adalah prioritas utama. Banyak data center memanfaatkan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, serta teknologi pendinginan canggih untuk meminimalisir dampak lingkungan.

Pertanyaan 5: Seberapa aman data yang tersimpan di dalam “data center terbesar di dunia”?

Sangat aman! Berbagai lapisan keamanan fisik dan digital, termasuk pengawasan ketat, sistem enkripsi data, dan tim keamanan siber profesional, memastikan keamanan data dari berbagai ancaman.

Pertanyaan 6: Apa dampak keberadaan “data center terbesar di dunia” bagi masyarakat?

Dampaknya beragam, mulai dari menciptakan lapangan kerja dan menarik investasi hingga mendorong inovasi teknologi dan pertumbuhan ekonomi digital.

Semoga penjelasan ini menjawab rasa penasaran Anda. Tetaplah menjelajahi dunia teknologi yang terus berkembang!

Mari selami lebih dalam bagaimana “data center terbesar di dunia” tidak hanya mengubah lanskap digital, tetapi juga membentuk masa depan kita.

Navigasi Era Digital

Dalam dunia yang berputar dengan kecepatan digital, memahami dinamika di balik layar, seperti keberadaan data center berskala raksasa, menjadi krusial. Berikut adalah beberapa panduan untuk bernavigasi di era digital yang didukung oleh infrastruktur data center canggih.

Tip 1: Sadari Jejak Digital Anda

Setiap klik, setiap unggahan, setiap interaksi online, meninggalkan jejak digital di lautan data yang luas. Bijaksanalah dalam beraktivitas online, jaga privasi, dan kelola data pribadi dengan cermat.

Tip 2: Dukung Keberlanjutan Digital

Data center memang penting, namun juga membutuhkan energi yang besar. Dukung perusahaan teknologi yang berkomitmen pada energi terbarukan dan praktik ramah lingkungan. Pilihan Anda berdampak!

Tip 3: Tingkatkan Literasi Digital

Data center menyimpan informasi berharga, namun juga rentan terhadap ancaman siber. Tingkatkan kewaspadaan Anda terhadap phishing, malware, dan ancaman online lainnya.

Tip 4: Manfaatkan Peluang Digital

Keberadaan data center besar membuka peluang baru di berbagai bidang, mulai dari e-commerce hingga pengembangan aplikasi. Asah kemampuan digital Anda, dan manfaatkan peluang yang terbuka lebar!

Tip 5: Dukung Regulasi Data yang Bertanggung Jawab

Data adalah aset berharga. Dukung regulasi yang melindungi privasi data, mendorong penggunaan data yang etis, dan memastikan keamanan data di era digital.

Dengan memahami peran krusial “data center terbesar di dunia” dan mempraktikkan tips di atas, setiap individu dan bisnis dapat berkontribusi dalam menciptakan ekosistem digital yang aman, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi semua.

Mari beralih ke kesimpulan dan refleksi tentang bagaimana “data center terbesar di dunia” bukan hanya keajaiban teknologi, tetapi juga cerminan dari kebutuhan, aspirasi, dan tanggung jawab kita bersama di era digital.

Data Center Terbesar di Dunia

Dari lokasi strategis hingga teknologi pendinginan canggih, setiap aspek “data center terbesar di dunia” dirancang untuk memberikan fondasi kokoh bagi lautan data yang semakin luas. Kapasitas server masif dan koneksi jaringan global memastikan kelancaran streaming video, transaksi online, dan inovasi teknologi yang mewarnai kehidupan kita sehari-hari. Di balik layar, sistem keamanan canggih dan prinsip redundansi bekerja tanpa henti, menjamin aksesibilitas data dan kelangsungan bisnis di era digital.

Namun, skala kolosal ini juga menghadirkan tanggung jawab besar. Efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, dan praktik berkelanjutan menjadi krusial untuk meminimalisir dampak lingkungan. Keberadaan “data center terbesar di dunia” bukan hanya tentang kecanggihan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita memanfaatkan teknologi tersebut untuk membangun masa depan digital yang berkelanjutan, inklusif, dan bermanfaat bagi semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *